Krisan umumnya dibudidayakan dan tumbuh
baik di dataran medium sampai tinggi pada kisaran 650 hingga 1.200 m
dpl. Di habitat aslinya, krisan merupakan tanaman yang bersifat menyemak
dan dapat tumbuh hingga mencapai tinggi 30 – 200 cm. Berdasarkan
siklus hidupnya, krisan dibedakan menjadi 2 tipe, yaitu krisan semusim
(hardy annual) dan krisan tahunan (hardy perennial).
Tanaman krisan yang dibudidayakan saat ini merupakan krisan modern
hasil hibridisasi, seleksi dan rekayasa genetik yang telah dilakukan
para pemulia krisan sejak lama, sehingga kebanyakan krisan modern ini
bersifat poliploid dan secara genetik sangat
heterogen.Perubahan-perubahan yang terjadi pada krisan modern ini
terutama pada karakter ketahanan terhadap stress lingkungan, hama dan
penyakit, atau kualitas bunga seperti warna, bentuk serta tipe bunga.
Di Indonesia, budidaya krisan umumnya
dilakukan di dalam rumah lindung yang dapat berupa rumah kaca atau rumah
plastik. Rumah lindung ini berfungsi untuk memberikan kondisi
lingkungan yang kondusif untuk pertumbuhan tanaman krisan yang optimal.
Modifikasi lingkungan tumbuh pun dapat dilakukan melalui penerapan
teknik budidaya yang sesuai hingga memberikan iklim mikro yang optimal
untuk pertumbuhan tanaman dan mengurangi pengaruh negatif lingkungan
seperti intensitas cahaya matahari yang tinggi, terpaan air hujan
langsung dan amplitudo suhu harian yang tinggi serta serangan serangga
hama dan patogen.
Di dalam rumah lindung, tanaman krisan
ditanam pada bedengan dengan jarak tanam tertentu. Menurut International
Chrysanthemum Society (2002), tanaman krisan tumbuh baik di tanah
bertekstur liat berpasir, dengan kerapatan jenis 0,2 – 0,8 g/cm3 (berat
kering), total porositas 50 – 75 %, kandungan air 50 – 70 %, kandungan
udara dalam pori 10 – 20 %, kandungan garam terlarut 1 – 1,25 dS/m2 dan
kisaran pH sekitar 5,5 – 6,5. Kondisi ini dapat dicapai dengan
memodifikasi media tumbuh dalam bedengan. Putrasamedja dan Sutapraja
(1989) mengemukakan bahwa media tumbuh berupa campuran tanah, humus
bambu dan pupuk kandang (1:1:1) memberikan pengaruh positif pada
pertumbuhan tanaman dan diameter bunga yang maksimal dan seragam.
0 komentar:
Posting Komentar